Iblis (bahasa Arab: إبليس, iblīs) adalah pemimpin syetan dalam ajaran Islam, yaitu makluk yang penuh ego dan nafsu yang berlebihan. Menurut Al- Qur'an , Iblis diusir dari surga , setelah dia menolak bersujud di hadapan Adam .

Iblis diberikan penangguhan umur hingga kiamat sampai pada tiupan sangkakala pertama. Sebagaimana terdapat dalam [1]

Kisah ini terjadi pada masa zaman Nabi Yahya as. Pada suatu ketika, Nabi Yahya as meminta Iblis agar menunjukkan wujud aslinya.

Iblis pun menurutinya dengan syarat tak akan ada seorang pun yang melihatnya kecuali Nabi Yahya as. Akhirnya iblis pun datang menemui Nabi Yahya as keesokan harinya sesuai dengan kesepakatan.

Iblis menampakkan wujud aslinya dengan wajah yang sangat buruk.

Dalam satu kitab Ghawr Al Umur buah karya Al-Hakin At-Tirmidzi dikisahkan bahwa pada suatu saat iblis laknatullah mendatangi para nabi. Iblis mendatangi semua nabi mulai dari Nabi Nuh as hingga Nabi Isa as.

Hanya saja, dari nabi-nabi yang ditemui oleh iblis, tidak ada nabi yang paling banyak dan paling enak diajak bicara kecuali Nabi Yahya as.

Begitu iblis menemui Nabi Yahya as, Nabi Yahya as langsung saja membentak iblis dan memintanya untuk menunjukkan wujud aslinya.

“Hai Abu Murah (julukan iblis karena iblis terputus dari segala kebaikan), aku ingin minta satu hal padamu dan aku harap kamu tidak menolaknya,” kata Nabi Yahya as.

“Ya, aku akan bersedia melakukan untukmu wahai Nabiyullah, apa yang harus aku lakukan,” jawab iblis. Permintaan Nabi Yahya as

“Aku ingin kamu memperlihatkan bentuk dan rupa aslimu serta menunjukkan bentuk dan berbagai perangkap yang kamu pergunakan untuk membinasakan dan mencelakakan manusia,” pinta Nabi Yahya as.

Mendengar permintaan tersebut, iblis berkata, “Wahai Nabiyullah, permintaanmu sungguh sesuatu yang berat. Permintaanmu membuatku berada dalam kesulitan yang besar. Namun, aku tidak bisa menolak permintaanmu. Hanya saja, jangan sampai ada orang lain bersamamu yang melihat.”

Dan akhirnya terjadilah kesepakatan di antara keduanya untuk melakukan pertemuan pada keesokan harinya. Setelah tiba pada waktu yang telah dijanjikan, iblis pun muncul di hadapan Nabi Yahya As.

Seketika itu juga, iblis langsung berubah bentuk menjadi makhluk yang mirip dengan hewan yang jelek dan menakutkan.

Bentuk fisiknya seperti babi, wajahnya seperti kera dan matanya memanjang sama seperti mulutnya. Iblis tidak memiliki janggut, rambut di kepalanya jarang dan mengarah ke atas.

Iblis memiliki empat buah tangan, dua tangan di bahunya dan dua lagi di keningnya. Jari-jarinya ada enam, hidungnya menghadap ke atas. Iblis juga memiliki belalai, pincang dan mempunyai sayap.

Di atasnya ada berhala Majusi. Lalu di sekitar bajunya ada enam jenis minuman yang warnanya beraneka ragam.

Di tangannya ada lonceng besar. Di atas kepalanya terdapat telur yang ditengahnya ada besi panjang. Iblis Enggan Bersujud

Beberapa saat lamanya Nabi Yahya as terkejut melihat wujud asli iblis.

Kemudian Nabi Yahya as berkata, “Hai Abu Murah, jawablah beberapa hal yang ingin aku tanyakan kepadamu, kenapa bentukmu sangat buruk dan jelek?”

“Wahai Nabiyullah, ini semua karena nenek moyangmu Nabi Adam as,” jawab iblis.

“Tadinya aku ini berasal dari golongan malaikat yang mulia. Aku tidak pernah mengangkat kepalaku dan sujud yang selalu aku lakukan selama 400.000 tahun lamanya. Namun aku melanggar perintah Tuhan dengan tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as. Allah SWT pun murka kepadaku dan melaknatiku.

“Sejak saat itu, akupun berubah dari bentuk malaikat ke bentuk setan seperti ini. Padahal, tadinya di antara malaikat-malaikat, tidak ada yang rupanya lebih bagus dariku. Tapi sekarang lihatlah aku, sekarang aku berubah menjadi buruk rupa dan jelek seperti yang Anda lihat,” jelas iblis yang mengungkapkan jati dirinya kepada Nabi Yahya as.

Itulah iblis, ciri-ciri fisiknya dan alasan kenapa rupanya sekarang menjadi sangat jelek.

Iblis dari golongan Jin, ia anak keturunan dari Al Jin yaitu Abu Ja'an Bapak seluruh Jin / Banu Jaan, tubuhnya dari Inti api ruhnya dari cahaya, ia dapat terbang kelangit dunia yang dikehendaki, sampai ia diperintahkan turun kebumi, berkembang-biak dan meninggal. Sampai 4 generasi lahirnya iblis terciptalah 8 kerajaan di bumi yang saling berperang dan 1 kerajaan di surga pada zamannya.

Ibnu Abbas Ra. meriwayatkan, jin pertama yang diciptakan oleh Allah SWT bernama Samum. Ia adalah ayah jin, tercipta dari nyala api neraka.

Selepas menciptakan Samum, Allah memberikan pengajuan harapan. Samum pun berharap agar bisa melihat namun tak bisa terlihat. Ia juga meminta bisa menghilang di dalam air juga tetap menjadi muda.

Allah SWT mengabulkan harapan Samum. Jin Samum dan keturunannya akhirnya menjadi mahluk yang tak kasatmata. Mereka yang meninggal karena tua pun hidup kembali menjadi muda.

Salah satu kutipan Al Quran yang cukup detail mengenai asal mula kisah Adam dan Iblis terdapat dalam sebagai berikut: [2] [3]

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)". Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.

Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan". Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. (Shaad 38:71-85)

Sejak penciptaan manusia Adam, Iblis diperintahkan Allah untuk bersujud kepadanya, namun Iblis tidak mau sujud kepadanya. Oleh karena itu, Iblis dikeluarkan oleh Tuhan dari Surga dan menjadi mahluk yang terkutuk.

Al Jin adalah Moyangnya Iblis, ketika Iblis diperintahkan Oleh Allah bertemu dengan Nabi SAW, Jibril mendatanginya mengancam dan menyuruh dengan perkataan yang sebenar-benarnya dan ia berujud lelaki lalu menemuinya didepan para sahabat yang di ridhoi oleh Allah SWT sesuai hadist, sepenggal perkataan iblis ialah mempunyai 70.000 anak, masing - masing keturunan mempunyai 70.000 keturunan pula sebagian nama namanya yaitu: Al syabru bin Iblis, tugasnya menghapus kesabaran dll. Al anwar bin Iblis, tugasnya mesum dan perzinahan. Al saud bin Iblis, tugasnya bagian hoax, isu pemberitaan dan kebohongan. Al dasim bin Iblis tugasnya merusak hubungan perkawinan. Az zalanbur bin Iblis tugasnya jadi preman pasar. Al walhan bin Iblis tugasnya menggangu urusan bersuci dan was was. Al kanzab bin Iblis tugasnya mengganggu shalat khusu wal khudu.

Iblis diberikan penangguhan umur hingga kiamat pada tiupan sangkakala pertama, terdapat pada Al-Qur'an surah Al-Hijr:

Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan. (Al Hijr 15:36-38)

Dalam hadits Shahih Muslim, dikatakan bahwa Iblis sekarang berada di tengah lautan (air)[4][5] yang dikelilingi oleh beberapa ular.[6] Dari sanalah ia mengendalikan seluruh aktivitas penyesatan terhadap umat manusia. Markas besar iblis berada di tengah-tengah samudra, mereka memilih lautan karena luasnya yang mencapai tiga perempat dari luas bumi. Iblis membangun kerajaannya di laut dengan tujuan untuk menandingi Arasy (singgasana) Allah yang berada di atas air di langit ke tujuh.

Sedangkan dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dikisahkan Iblis dan keturunannya akan tinggal dan berkumpul di kakus, pasar, tempat berpesta, tempat hiburan dan tempat maksiat.[7]

Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa ketika para penghuni neraka sudah sampai di neraka, di situ disediakan sebuah mimbar, pakaian, mahkota dan tali untuk mengikat Iblis, yang kesemuanya itu terbuat dari api.

Kemudian ada suara yang memerintahkan Iblis untuk naik ke mimbar: “Wahai Iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan berbicaralah kamu kepada penghuni neraka.”

Maka dia pun naik ke mimbar dan berkata: “Wahai para penghuni neraka.”

Semua orang yang berada dalam neraka mendengar ucapannya dan memandang ke arah pemimpin mereka itu.

“Wahai orang-orang yang kafir dan orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahwa kamu semua mati lalu akan dihimpun dan dihisab menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke surga dan satu kumpulan ke neraka Sa’ir.”

Iblis berkata lagi: “Kalian semua menyangka bahwa kalian semua tidak akan meninggalkan dunia bahkan kamu semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku kekuasaan di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kalian semua.”

“Akhirnya kalian semua mengikuti aku, maka dosa itu untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci aku, sebaliknya umpatlah dari kamu sendiri, karena sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat...”

“Mengapakah kamu tidak mau menyembah Allah SWT? Sedangkan Dia yang menciptakan segala sesuatunya...”

“Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari siksa Allah, dan kamu juga tidak akan dapat menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan Tuhan.”

Setelah ahli neraka mendengar kata-kata Iblis itu, lalu mereka melaknati Iblis. Setelah itu Iblis dipukul oleh Malaikat Zabaniah dengan tombak yang terbuat dari api dan jatuhlah dia ke dasar Neraka yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya.

Malaikat Zabaniah lalu berkata kepada Iblis dan pengikutnya: “Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak ada pula bagimu kesenangan, kamu kekal di Neraka untuk selama-lamanya.”

Iblis awalnya tinggal di surga. Ia dikenal sebagai ahli ibadah yang luar biasa hingga diberi nama Azazil Al-Harits.

Karena Arogan terhadap Nabi Adam AS, ia diusir dari surga dan menjadi makhluk terlaknat.

Ia pun memohon kepada Allah agar umurnya ditangguhkan sampai Kiamat.[8]

Permohonan Iblis itu dikabulkan Allah dan ia hidup sampai tiupan sangkakala membangkitkan manusia dari kubur. Saat Isrofil meniup sangkakala pertama.

Berikut detik-detik kematian Iblis laknatullah 'alaih terjadi saat Hari Kiamat tiba. Dunia saat itu tidak terisi lagi oleh manusia, jin, maupun setan.

Yang tersisa okeh Allah hanya hanya para Malaikat.

Kemudian Allah berkata: "Hai Izroil (Malaikat Maut). Sesungguhnya Aku telah menciptakan para Malaikat pembantu untukmu yang banyaknya sama dengan banyaknya makhluk-makhluk awal dan akhir. Aku juga telah memberimu kekuatan seluruh penduduk langit dan bumi. Kini, Aku titahkan kemurkaan-Ku untukmu. Turunlah dengan atas nama kemurkaan-Ku dan siksaan-Ku dan temuilah Iblis."

"Beri ia rasa kematian dan timpakan atasnya kepahitan kematian makhluk-makhluk awal dan akhir dari golongan manusia jin dengan kepahitan yang berlipat ganda. Turunlah bersama 70.000 Malaikat Zabaniah yang masing-masing dari mereka membawa rantai dari Neraka Ladzo." Demikian perintah Allah.

Setelah itu, Malaikat Maut memanggil Malaikat Malik dan memerintahnya membukakan pintu-pintu neraka.

Setelah mendapatkan titah dari Allah, Malaikat Maut turun dengan wujud mengerikan. Andaikan seluruh penduduk langit dan bumi melihatnya niscaya mereka langsung mati.

Ia akhirnya sampai di hadapan Iblis. Malaikat Maut menangkap dan menawannya. Tiba-tiba Iblis berteriak keras dengan teriakan yang andaikan seluruh penduduk langit dan bumi mendengarnya niscaya mereka langsung mati.

Malaikat Maut berkata kepada Iblis : "Hai makhluk yang menjijikkan. Berapa lama usia kamu hidup? Berapa lama waktu yang kamu gunakan untuk menyesatkan makhluk?"

Mendengar itu, Iblis melepaskan diri dan lari ke segala penjuru, tetapi tiba-tiba Malaikat Maut selalu berada di sampingnya. Tak henti-hentinya Iblis melarikan diri sampai dekat kuburan Nabi Adam AS dan berkata: "Hai Adam. Gara-gara kamu-lah aku menjadi makhluk yang terkutuk, terlaknat, dan tertolak."

Iblis Mengalami Siksaan Menyakitkan

Iblis berkata kepada Malaikat Maut: "Hai Malaikat Maut. Gelas apa yang akan kamu gunakan untuk meminumiku? Siksaan apa yang akan kamu timpakan atasku saat mencabut ruhku?"

Malaikat Maut menjawab: "Dengan gelas dari Neraka Ladzo dan Sa'ir." Bertubi-tubi siksaan ditimpakan atas Iblis. Ia berulang jatuh bangun di tanah sampai akhirnya ia sampai di tempat di mana ia diturunkan dan dilaknat.

Di situlah tempat eksekusi Iblis. Malaikat Zabaniah yang ikut turun bersama Malaikat Maut melempari dan menembaki Iblis dengan panah. Kemudian mereka memegang dan menawannya.

Dengan kondisi tak berdaya di bawah pegangan serta tawanan Zabaniah, Iblis ditembaki panah kembali hingga akhirnya sekarat mati. Masya Allah, hanya kepada Allah kita semua kembali.

Setelah iblis mati, Allah memerintahkan Malaikat Maut mencabut seluruh nyawa Malaikat itu.

Setelah itu, Allah berkata kepadanya: "Hai Malaikat Maut. Apakah kamu belum mendengar Firman-Ku, 'Segala makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.' Kamu adalah salah satu makhluk dari sekian makhluk-makhluk-Ku. Kini, giliranmu kamu."

Akhirnya malaikat maut mencabut nyawanya sendiri.

Hanya Allah-lah yang kekal abadi.

Lalu Allah membangkitkan

tirto.id - Dalam agama Islam, salah satu dari 10 malaikat yang diketahui nama dan tugasnya adalah Jibril. Tugas malaikat Jibril adalah untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul.

Kemudian, sepeninggal nabi dan rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, apakah malaikat Jibril masih memiliki tugas lain?

Muncul anggapan bahwa malaikat Jibril tidak lagi turun ke langit dunia setelah menyampaikan wahyu terakhir. Mengutip laman NU, anggapan tersebut ditepis oleh Syekh Jalaluddin As Suyuthi. Menurutnya, malaikat Jibril masih memiliki tugas lain di samping menyampaikan wahyu.

Allah menciptakan setiap malaikat lengkap dengan kedudukannya masing-masing. Dalam Al Quran surah Al Saffat ayat 164, Allah berfirman, "Dan tidak satupun di antara kami (Malaikat) melainkan memiliki kedudukan tertentu." Malaikat Jibril secara umum diberi tugas menyampaikan wahyu dan risalah kenabian, sekaligus berhubungan secara personal dengan para nabi dan rasul.

Malaikat Jibril dinamakan dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Quran.

Jibril memiliki beberapa nama lain, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan yang lain.

Sementara itu, dalam Jurnal Al Wajid Vol.1 No.2 Halaman 195-210 (Desember 2020) disebutkan, tugas malaikat Jibril setelah kenabian yang diketahui petunjuknya dari Al Quran dan As Sunnah yakni sebagai berikut:

1. Mendampingi orang yang sakaratul maut dalam keadaan bersuci

Dalam buku Syarah Nuruzh Zhalam ala Aqidati Awam karya Syekh M Nawawi Banten, As Suyuthi mengatakan jika Jibril turut hadir pada seseorang yang menghadapi sakaratul maut dalam keadaan suci karena berwudhu.

Sebuah riwayat dalam hadits menyebutkan, ada empat malaikat yang mendapat tugas untuk mengelola dunia. Di antara mereka adalah malaikat JIbril dengan salah satu tugasnya untuk mengurusi angin.

Malaikat Mikail ditugasi mengurus hujan dan tumbuhan. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa. Semetara malaikat Israfil menyampaikan perintah pada mereka.

Ibnu Abi Hatin dan Abu Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-Uẓamah dan Al-Baihaqī dalam kitab Syu'abul Iman, dari Ibnu Sabit berkata, "Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, malaikat maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, malaikat maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka”.(HR. al-Baihaqi No. 294)

3. Memenuhi dan menahan hajat manusia

Allah telah menugaskan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi dan menahan hajat manusia. Allah menyukai lantunan doa orang mukmin, sehingga Jibril diperintahkan untuk menahan hajat orang itu. Sebaliknya, Allah tidak menyukai lantunan doa orang kafir sehingga Jibril diperintahkan untuk segera memenuhi hajat itu.

Dalam sebuah hadits yang disampaikan dari Sabit, dia berkata, "Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah mendelegasikan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril, 'Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya'. Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, 'Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya'."(HR. Al Baihaqi No.32)

4. Hadir dalam Lailatul Qadar

Pada laman SDIT Al Hasanah Bengkulu disebutkan, Jibril turut memiliki peran penting saat hadirnya Malam Qadar (Lailatul Qadar) di setiap akhir bulan Ramadan. Malam yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan itu, seluruh malaikat akan turun ke Bumi dengan membawa rahmat. Dan, malaikat yang menjadi pemimpinnya adalah Jibril.

Peristiwa ini juga menjadi petunjuk bahwa Jibril masih turun ke dunia untuk tugas lainnya. Al Quran memberikan petunjuk tentang kehadiran Jibril saat Lailatul Qadar melalui surah Al Qadr ayat 4. Pada kata "ruh", mayoritas ulama berpendapat bahwa itu adalah nama dari malaikat Jibril yang menjadi pemimpin atas malaikat lainnya.

"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS Al Qadr: 4).

tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Ilham Choirul AnwarPenulis: Ilham Choirul AnwarEditor: Yulaika Ramadhani

Berikut adalah 10 nama malaikat utama beserta tugas-tugas yang diembannya berdasarkan ajaran Islam:

Malaikat Jibril merupakan salah satu malaikat yang paling dikenal dalam ajaran Islam. Tugas utamanya adalah menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi dan rasul. Malaikat Jibril juga dikenal dengan beberapa julukan seperti Ruh al-Amin (ruh yang terpercaya) dan Ruh al-Qudus (ruh yang suci).

Selain menyampaikan wahyu, beberapa tugas lain dari Malaikat Jibril antara lain:

Malaikat Jibril disebutkan beberapa kali dalam Al-Quran, salah satunya dalam Surat Al-Baqarah ayat 97-98:

"Katakanlah (Muhammad), "Siapa yang menjadi musuh Jibril? Sesungguhnya dialah yang telah menurunkan (Al-Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman."

Malaikat Mikail bertugas mengatur rezeki bagi seluruh makhluk Allah di muka bumi. Rezeki yang diatur tidak hanya berupa materi, tetapi juga mencakup hal-hal seperti hujan, angin, dan tumbuh-tumbuhan. Malaikat Mikail bertanggung jawab untuk mendistribusikan rezeki sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

Beberapa tugas spesifik Malaikat Mikail meliputi:

Nama Malaikat Mikail disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 98 bersama dengan Malaikat Jibril:

"Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir."

Malaikat Israfil memiliki tugas yang sangat penting terkait dengan hari kiamat. Ia bertanggung jawab untuk meniup sangkakala (terompet) yang menandai datangnya hari akhir dan kebangkitan manusia. Malaikat Israfil akan meniup sangkakala sebanyak tiga kali dengan fungsi yang berbeda-beda.

Tiga tiupan sangkakala oleh Malaikat Israfil:

Peran Malaikat Israfil disebutkan secara tidak langsung dalam Al-Quran Surat Az-Zumar ayat 68:

"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)."

Malaikat Izrail lebih dikenal dengan sebutan malaikat maut karena tugasnya yang berkaitan dengan kematian. Ia bertanggung jawab untuk mencabut nyawa seluruh makhluk hidup ketika ajal mereka telah tiba, sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

Beberapa hal penting terkait tugas Malaikat Izrail:

Meski nama Izrail tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Quran, perannya sebagai malaikat pencabut nyawa diisyaratkan dalam beberapa ayat, seperti Surat As-Sajdah ayat 11:

"Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.'"

Malaikat Munkar bertugas di alam kubur bersama dengan Malaikat Nakir. Mereka bertanggung jawab untuk menanyai dan menguji keimanan orang yang baru meninggal dunia. Malaikat Munkar khususnya bertugas menanyai orang-orang yang semasa hidupnya banyak melakukan keburukan.

Beberapa hal terkait tugas Malaikat Munkar di alam kubur:

Meski tidak disebutkan langsung dalam Al-Quran, keberadaan Malaikat Munkar dijelaskan dalam beberapa hadits, seperti yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi:

"Apabila mayat telah dikuburkan, akan datang kepadanya dua malaikat yang hitam kebiru-biruan. Salah satunya bernama Munkar dan yang lainnya Nakir..."

Malaikat Nakir memiliki tugas yang serupa dengan Malaikat Munkar, yaitu menanyai manusia di alam kubur. Perbedaannya, Malaikat Nakir bertugas menanyai orang-orang yang semasa hidupnya banyak melakukan kebaikan dan amal saleh.

Beberapa poin penting tentang Malaikat Nakir:

Sama seperti Malaikat Munkar, keberadaan Malaikat Nakir juga dijelaskan dalam hadits-hadits, termasuk hadits riwayat At-Tirmidzi yang telah disebutkan sebelumnya.

Malaikat Raqib memiliki tugas khusus untuk mencatat segala amal kebaikan yang dilakukan oleh manusia selama hidupnya. Ia senantiasa mengawasi dan menuliskan setiap perbuatan baik, sekecil apapun, yang dilakukan seseorang.

Beberapa hal penting terkait Malaikat Raqib:

Keberadaan malaikat pencatat amal disebutkan dalam Al-Quran Surat Qaf ayat 17-18:

"(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)."

Malaikat Atid merupakan pasangan kerja dari Malaikat Raqib. Jika Raqib mencatat amal kebaikan, maka Atid bertugas untuk mencatat segala amal buruk dan dosa yang dilakukan oleh manusia selama hidupnya.

Beberapa poin penting tentang Malaikat Atid:

Malaikat Atid juga termasuk dalam malaikat pencatat amal yang disebutkan dalam Surat Qaf ayat 17-18 seperti yang telah dikutip sebelumnya.

Malaikat Malik memiliki tugas khusus sebagai penjaga neraka. Ia bertanggung jawab untuk mengawasi dan menjaga pintu-pintu neraka, serta melaksanakan hukuman bagi para penghuninya sesuai dengan perintah Allah SWT.

Beberapa karakteristik Malaikat Malik:

Malaikat Malik disebutkan dalam Al-Quran Surat Az-Zukhruf ayat 77:

"Dan mereka berseru, 'Wahai Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.' Dia (Malik) menjawab, 'Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).'"

Malaikat Ridwan bertugas sebagai penjaga surga. Ia bertanggung jawab untuk menyambut dan mengawasi para penghuni surga, serta mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan kenikmatan surga sesuai dengan kehendak Allah SWT.

Beberapa hal penting tentang Malaikat Ridwan:

Meski nama Ridwan tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Quran, keberadaan malaikat penjaga surga diisyaratkan dalam beberapa ayat, seperti Surat Az-Zumar ayat 73:

"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, 'Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masukilah surga ini, (kamu) kekal di dalamnya.'"